Pembangunan Infrastruktur Berskema KPBU Dorong Pertumbuhan Ekonomi di masa Pandemi Covid-19
UNIID (University Network Indonesian Infrastructure Development) menggelar webinar bertajuk “Arah kebijakan KPBU Sekarang dan Paska Pandemi “ . Webinar diselenggarakan melalui aplikasi zoom, jumat (19/6). Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Padjadjaran dan juga Ketua UNIID, Prof. Dr. Rina Indiastuti, SE., MIE.
Suasana Webinar bertajuk “Arah kebijakan KPBU Sekarang dan Paska Pandemi “ yang diadakan oleh UNIID melalui aplikasi zoom, jumat (19/6).
Webinar menampilkan tiga pembicara ahli yaitu M.Wahid Sutop, Direktur Utama PT. Penjamin Infrastruktur Indonesia (PT. PII), Prof. Danang Parikesit, Kepala BPJT Kementrian PUPR dan Prof. Yudi Azis, Dekan FEB UNPAD dan Koordinator UNIID. Webinar dimoderatori oleh Dr. Prita Amalia, Sekjen UNIID dan dosen FH Unpad.
Wahid Sutopo menjelaskan kegiatan penjaminan KPBU untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia yang terus berlanjut walaupun di masa Pandemi Covid-19. Namun Sutopo juga menambahkan bahwa Pandemi ini membuat para pihak yang terlibat dalam kontrak KPBU harus mempertimbangkan ulang klausul mengenai Force Majeure atau keadaan kahar yang sebaiknya mencakup juga wabah penyakit selain bencana alam. “PT. PII terus mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan memberikan penjaminan untuk skema pembiayaan KPBU walaupun di masa pandemi”
Sedangkan Kepala BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol), Prof Danang Parikesit mengigatkan bahwa pembangunan infrastruktur harus terus berjalan untuk mendukung perekonomian yang melambat. “Pandemi Covid ini membuat konsumsi masyarakat berkurang, belanja pemerintah juga berkurang karena pemasukan dari pajak menurun akibat bisnis melesu. Ekspor juga kemungkinan besar merosot secara signifikan. Investasi adalah salah satu jalan untuk menopang perekonomian saat ini. Kalau kita ingin tetap tumbuh perekonomiannya maka investasi pada infrastruktur bisa menjadi salah satu cara”. Lebih lanjut Prof Danang menambahkan bahwa beberapa pembangunan ruas jalan tol terus berlanjut dan bahkan akan ada yang diresmikan pada waktu dekat.
Prof Yudi Azis menyoroti tiga hal dalam pembangunan infrastruktur di masa sekarang dan setelah pandemi. Pertama yang sangat penting adalah ketahanan pangan masyarakat. Infrastruktur seperti jalan tol tentunya sangat membantu kelancaran distribusi pangan yang sangat diperlukan di masa pandemi Covid-19. Masa pandemi juga membutuhkan fasilitas kesehatan yang lebih baik, apalagi Indonesia masih memiliki kasus baru positif Covid-19 yang berlum berkurang. “Fasilitas kesehatan memerlukan infrastruktur pengolahan air bersih yang baik dan mungkin bisa didukung dengan proyek yang dibiayai skema KPBU”
Selain ketahanan pangan dan fasilitas kesehatan, Prof Yudi Azis juga menyoroti infrstruktur yg mendukung belajar dan bekerja dari rumah. “Belajar dan bekerja dari rumah membutuhkan listrik, system energi yang baik dan juga infrastruktur digital seperti sinyal internet yang baik dan merata. Inilah momennya. Infrastruktur yang baik bisa meningkatkan daya saing bangsa di masa pandemi ini”
Webinar tersebut menarik kesimpulan bahwa Pandemi Covid-19 memengaruhi semua lini bisnis dan perekonomian global termasuk juga pembangunan infrastruktur di Indonesia, namun sebaiknya pembangunan infrastruktur harus tetap berjalan karena investasi dapat mendukung perekonomian yang sedang lesu.
Webinar melalui media zoom ini juga disiarkan secara langsung di kanal youtube FH Unpad. Sekjen UNIID yang juga moderator pada seminar tersebut, Dr. Prita Amalia menyebutkan bahwa seri webinar ini akan diikuti oleh webinar lainnya selama tiga bulan ke depan dengan topik yang berbeda beda terkait dengan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Informasi selanjutnya mengenai UNIID atau kegiatan Webinar dapat menghubungi Koordinator UNIID Prof Yudi Azis pada Nomor Telpon 0821 2618 1045 atau Sekjen UNIID, Dr. Prita Amalia pada nomor telpon 0811-203-732
Laporan oleh Ersa Triwahyuni/dani wahdani
foto oleh Ersa Triwahyuni
sumber:
https://feb.unpad.ac.id/pembangunan-infrastruktur-berskema-kpbu-dorong-pertumbuhan-ekonomi-di-masa-pandemi-covid-19/